Suaraindo.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perubahan cepat dalam dinamika global yang dipicu oleh hasil pemilihan umum Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung selama dua hari, pada 19-20 November 2024.
“Sejak kita mengadakan konferensi pers terakhir, dinamika ekonomi global berubah sangat cepat. Dalam dua hari ini, kita secara khusus membahas dinamika geopolitik global, khususnya hasil pemilu di AS,” ujar Perry pada Rabu (20/11/2024).
Menurut Perry, hasil pemilu di AS membawa dampak signifikan terhadap arah kebijakan ekonomi negara tersebut, termasuk fiskal yang lebih ekspansif, strategi ekonomi berorientasi domestik (inward-looking policy), peningkatan tarif perdagangan, hingga kebijakan imigrasi yang lebih ketat.
“Dari hasil RDG, mulai dari assessment kondisi global, risiko perekonomian global makin tinggi disertai meningkatnya ketegangan geopolitik dan fragmentasi perdagangan,” tambahnya.
Perry juga memperingatkan bahwa perubahan kebijakan di AS ini dapat memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, termasuk China dan Eropa, serta berkontribusi pada lonjakan inflasi global.
Dengan kondisi ini, Bank Indonesia terus memantau risiko dan melakukan penyesuaian kebijakan agar tetap relevan dengan tantangan ekonomi global.