Menu

Mode Gelap
BKPM Mediasi Kadin dan Chandra Asri Usai Dugaan Pemalakan, Presiden Prabowo Turun Tangan Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai Presiden Prabowo Dukung Penuh RUU Perampasan Aset, Komunikasi Politik dengan Parpol Dimulai PHK Massal Panasonic Global, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak ke Indonesia Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

Internasional · 2 Jun 2024 22:51 WIB ·

Gencatan Senjata Gaza: Biden Tekankan Akhir Perang, Hamas Menyambut Baik


 Gencatan Senjata Gaza: Biden Tekankan Akhir Perang, Hamas Menyambut Baik Perbesar

Suaraindo.com – Dilansir dari The Japan Times, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengajukan proposal tiga fase untuk gencatan senjata di Gaza pada hari Jumat. Proposal ini mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata. Biden menyatakan bahwa “sudah waktunya perang ini berakhir” dan mengungkapkan bahwa Hamas merespon secara positif inisiatif ini. Biden menekankan bahwa inisiatif ini merupakan langkah penting untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung selama delapan bulan.

Fase pertama dari proposal ini mencakup gencatan senjata selama enam minggu. Pada periode ini, pasukan Israel akan mundur dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza. Beberapa sandera, termasuk orang tua dan wanita, akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina. Selain itu, warga sipil Palestina akan kembali ke rumah mereka, dan 600 truk setiap hari akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Langkah ini dirancang untuk mengurangi ketegangan dan memberikan bantuan mendesak kepada warga sipil yang terdampak.

Pada tahap kedua, yang waktunya belum ditentukan, Hamas dan Israel akan merundingkan syarat-syarat penghentian permusuhan secara permanen. Selama periode ini, gencatan senjata akan diperpanjang untuk memungkinkan perundingan berjalan dengan lancar. Tahap ketiga mencakup rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza, yang bertujuan untuk membangun kembali infrastruktur dan menyediakan bantuan jangka panjang bagi warga Gaza yang terkena dampak perang.

Hamas mengeluarkan pernyataan positif mengenai proposal Biden, menunjukkan kesediaan mereka untuk terlibat secara konstruktif dengan syarat-syarat yang diusulkan, termasuk penarikan pasukan Israel dan rekonstruksi Gaza. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa ia telah memberi wewenang kepada tim perundingnya untuk menyampaikan kesepakatan tersebut, namun menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir sampai semua tujuan Israel tercapai.

Perang Gaza telah menempatkan Biden dalam situasi politik yang sulit. Di satu sisi, ia harus mempertahankan dukungan dari komunitas pro-Israel di Amerika Serikat, sementara di sisi lain, elemen progresif dari partai Demokrat semakin marah atas penderitaan yang ditimbulkan konflik terhadap warga sipil di Gaza. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 36.280 orang telah tewas sejak serangan Israel, dengan lebih dari satu juta orang menghadapi kelaparan yang “bencana” menurut PBB. Biden memohon kepada Israel untuk tidak melewatkan kesempatan untuk melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai

14 May 2025 - 20:26 WIB

Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

13 May 2025 - 14:12 WIB

PM Australia Dijadwalkan Kunjungan ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Bilateral

13 May 2025 - 14:09 WIB

Paus Leo XIV: Jembatan Baru Gereja Katolik di Era Globalisasi dan Ketegangan Sosial

10 May 2025 - 10:48 WIB

Program MBG Dapat Sorotan Global, Pemerintah Kebut Perpres dan Perkuat Tata Kelola

10 May 2025 - 10:39 WIB

Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal Amerika Serikat yang Pernah Jadi Misionaris di Peru

9 May 2025 - 11:33 WIB

Trending di Internasional