Menu

Mode Gelap
Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000 Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025 Prabowo: Kinerja Kabinet Terus Meningkat Berkat Retret di Magelang

Internasional · 14 Aug 2024 14:57 WIB ·

FBI: Iran Diduga Terlibat dalam Peretasan Dokumen Kampanye Trump


 FBI: Iran Diduga Terlibat dalam Peretasan Dokumen Kampanye Trump Perbesar

Suaraindo.com – FBI sedang menyelidiki dugaan peretasan dokumen sensitif dari kampanye presiden Donald Trump yang diklaim dilakukan oleh Iran, serta upaya untuk mengakses kampanye Wakil Presiden Kamala Harris. Penyelidikan ini muncul setelah kampanye Trump mengklaim bahwa mereka telah diretas oleh Iran, di tengah kekhawatiran akan campur tangan asing dalam pemilihan umum AS 2024.

Dalam pernyataannya, FBI mengonfirmasi bahwa mereka tengah menyelidiki masalah ini, meskipun kampanye Trump tidak memberikan bukti konkret yang mengaitkan Iran. Klaim ini muncul setelah laporan dari Microsoft yang mengungkapkan upaya agen asing untuk mengintervensi pemilihan AS, dengan menyebut adanya insiden pengiriman email spear-phishing oleh unit intelijen militer Iran pada bulan Juni lalu.

Selain itu, dua sumber yang dekat dengan kasus ini mengungkapkan bahwa kampanye Biden-Harris juga menjadi target dalam dugaan peretasan oleh Iran yang kini sedang diinvestigasi oleh FBI. Meskipun ada upaya phishing terhadap tiga staf kampanye Biden-Harris, belum ditemukan bukti bahwa upaya tersebut berhasil.

Misi Iran untuk PBB membantah keterlibatan dalam peretasan tersebut, meskipun Iran telah lama dicurigai menjalankan kampanye peretasan yang menargetkan musuh-musuhnya di Timur Tengah dan negara lain. Laporan Microsoft juga menyebutkan bahwa pengaruh jahat asing dalam pemilu AS 2024 telah meningkat dalam enam bulan terakhir, terutama karena aktivitas Rusia dan Iran.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Korea Selatan Geger Darurat Militer: Yoon Suk Yeol Dituding Otoriter

4 December 2024 - 10:23 WIB

Putin Siap Dukung Indonesia Jadi Anggota Tetap BRICS, Proses Bisa Dipercepat

3 December 2024 - 09:28 WIB

Bank Indonesia: Dolar AS Diproyeksi Menguat, Rupiah dalam Tekanan

3 December 2024 - 09:17 WIB

Kanada Gandeng Indonesia dalam Strategi Indo-Pasifik Lewat Perjanjian Dagang CEPA

3 December 2024 - 09:04 WIB

Alibaba Bangkit dengan QwQ, AI Pesaing OpenAI yang Membuat Amerika Waspada

1 December 2024 - 13:04 WIB

RI Tolak Proposal Rp 1,5 Triliun dari Apple, iPhone 16 Masih ‘Haram’ Masuk Indonesia

1 December 2024 - 13:03 WIB

Trending di Ekonomi