Suaraindo.com – Pengusaha teknologi dari Amerika Serikat (AS), Elon Musk, dijadwalkan bakal berada di Bali bertepatan dengan gelaran World Water Forum atau WWF ke-10 di Bali pada Mei ini.
Pertemuan forum air terbesar dunia atau World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali itu rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain membuka forum itu, Jokowi bersama Elon Musk akan sekaligus meresmikan layanan internet berbasis satelit Starlink. Layanan internet itu akan menjangkau seluruh wilayah di Indonesia khususnya, daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Elon Musk juga akan turut berbicara pada pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai memimpin Rapat Tactical FLoor Game (TFG) WWF ke-10 di Denpasar pada Jumat (17/2).
Elon Musk rencananya akan tiba di Bali pada Minggu (19/5). Selama di Bali, ia akan mendapat pengawalan khusus dengan prosedur pengamanan setingkat menteri.
“Elon Musk bukan termasuk kepala negara, sama setingkat menteri. Jadi pengamanannya sama selevel menteri. Tidak ada pengamanan-pengaman khusus karena semua diperlakukan (setara menteri),” ujarnya Pangkogabwilhan II Marsekal Madya (Marsdya) TNI M Khairil Lubis dalam rapat di GOR Praja Raksaka itu.
Khairil pun mengatakan akan ada pertemuan khusus antara Luhut dan Musk saat berada di Bali. “Sampai rapat terakhir kemarin dipimpin Pak Menko Marves, Pak Elon Musk akan hadir dan memang akan ada pertemuan khusus dengan Pak Menko Marves,” ujarnya.
Adapun lokasi peresmian pemasangan Starlink rencananya akan dipusatkan di salah satu puskesmas di Kota Denpasar.
Namun, Luhut belum menjelaskan secara detail Puskesmas mana yang akan menjadi tempat peluncuran layanan penyedia jaringan internet via satelit milik Musk tersebut.
“Hari Minggu dia datang mudah-mudahan tidak ada perubahan. (Lokasinya) sudah ada di Puskesmas di Denpasar,” kata Luhut.
Terkait persiapan WWF di Bali, kata dia, sudah berlangsung bagus atau baik. Luhut menjelaskan nantinya akan ada peletakan batu pertama (ground breaking) reef center mangrove bersama pemerintah RI dan Abu Dhabi di Pulau Kura-kura, Denpasar.
Sebagai informasi Pusat Penelitian Mangrove Internasional (IMRC) ini bertujuan untuk membantu meningkatkan penelitian, inovasi dan pertukaran pengetahuan mengenai mangrove di level global.
Inisiatif ini sejalan dengan Mangrove Breakthrough yang disepakati dalam KTT Aksi Iklim Dunia COP28 pada 2 Desember 2023 lalu.
Pendirian IMRC di Bali diharapkan dapat mendukung berbagai inisiatif restorasi dan konservasi mangrove di Indonesia. Contohnya, proyek Mangrove untuk ketahanan pesisir, yang berfokus pada penguatan kebijakan dan lembaga dalam mengelola dan merehabilitasi mangrove secara berkelanjutan dan meningkatkan berbagai peluang mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.