Menu

Mode Gelap
Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024 Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

Ekonomi · 17 Dec 2024 14:17 WIB ·

Dolar Tembus Rp16.000, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp6.774,4 Triliun


 Dolar Tembus Rp16.000, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp6.774,4 Triliun Perbesar

Suaraindo.com – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,19% pada Oktober 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Data Bank Indonesia (BI) mencatat ULN Indonesia kini mencapai US$ 423,4 miliar atau setara dengan Rp6.774,4 triliun (kurs Rp16.000 per dolar AS).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan penurunan ULN ini disebabkan oleh turunnya utang dari sektor publik dan swasta. “Penurunan tersebut bersumber dari ULN sektor publik dan swasta,” ujar Ramdan, Selasa (17/12/2024).

Secara lebih rinci, ULN pemerintah turun dari US$ 204,1 miliar di September menjadi US$ 201,1 miliar pada Oktober 2024. Penurunan ini dipicu oleh turunnya utang dalam bentuk pinjaman dan surat utang.

“Penurunan posisi ULN pemerintah bersumber dari turunnya posisi pinjaman dan surat utang,” tambahnya.

Sementara itu, nilai ULN swasta juga ikut menyusut dari US$ 196,7 miliar di September menjadi US$ 195,1 miliar pada Oktober 2024. Kontraksi ini terutama berasal dari penurunan utang perusahaan lembaga keuangan dan non-lembaga keuangan.

“Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,4% (yoy),” terang Ramdan.

Selain penurunan ULN, BI juga mencatat pembayaran cicilan pokok dan bunga ULN oleh pemerintah dan bank sentral turun menjadi US$ 2,04 miliar pada Oktober, dari US$ 3,52 miliar di bulan sebelumnya.

Dengan kondisi ini, meskipun nilai tukar dolar AS mencapai Rp16.000, penurunan utang luar negeri menunjukkan langkah pemerintah dalam mengelola utang lebih terkendali. BI pun memastikan terus memantau perkembangan ULN Indonesia agar tetap sehat dan berkelanjutan.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama

14 January 2025 - 10:17 WIB

Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK

14 January 2025 - 10:14 WIB

HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

13 January 2025 - 16:15 WIB

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

13 January 2025 - 16:13 WIB

Pertemuan Pertama Pemprov Jakarta dengan Tim Transisi Pramono-Rano Dijadwalkan Hari Ini

13 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Nasional