Menu

Mode Gelap
Pemimpin Senior Hizbullah Hashem Safieddine Hilang Pasca Serangan Udara Israel Ramalan Asing Terkait Kepemimpinan Prabowo: Stabilitas Ekonomi dan Tantangan Fiskal Rusdi Kirana Fokus di MPR, Ini Dampaknya bagi Lion Air KKP Dukung Indonesia Emas 2045: Kampanye Protein Ikan di Yogyakarta untuk Generasi Sehat dan Tangguh BPJPH Tegaskan Tidak Ada Perbedaan Kriteria Sertifikat Halal antara Jalur Self-Declare dan Reguler

Kesehatan · 20 May 2024 15:52 WIB ·

COVID-19 Kembali Kepung Singapura, Komisi IX DPR : Vaksinasi & Surveillance


 COVID-19 Kembali Kepung Singapura, Komisi IX DPR : Vaksinasi & Surveillance Perbesar

Suaraindo.com – Singapura mengalami lonjakan kasus COVID-19 hampir dua kali lipat dalam sepekan. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan ketersediaan vaksinasi booster.

“Kami berharap pemerintah memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi atau booster, terutama bagi lansia dan kelompok rentan. Vaksinasi COVID-19 terbukti mengurangi gejala bagi yang tertular,” ungkap Charles, Minggu (19/5/2024).

Charles juga meminta Kemenkes memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di semua tingkatan untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 akibat varian baru.

“Peningkatan kasus COVID-19 di Singapura karena varian KP-1 dan KP-2 harus menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia,” imbuhnya.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, meminta pemerintah untuk menyiapkan pengawasan melalui pencatatan data penyakit menular.

“Ada atau tidaknya COVID pemerintah harus siap siaga apapun penyakitnya dengan meningkatkan surveillance,” ungkap Rahmad.

Dengan surveillance, menurut Rahmad, pemerintah bisa menganalisis data penyakit menular untuk menentukan kebijakan di kemudian hari. Ia juga meminta masyarakat tidak panik dengan lonjakan kasus COVID-19 di Singapura.

“Tidak perlu berlebihan menanggapi dan tidak perlu reaktif menyikapi tapi saya kira perlu pemerintah dan seluruh jajaran, dan faskes meningkatkan surveillance, pencatatan data kejadian-kejadian kasus-kasus semua penyakit menular, termasuk di dalamnya COVID-19 dengan berbagai varian,” tegasnya.

Sebelumnya, jumlah infeksi COVID-19 di Singapura pada pekan 5 hingga 11 Mei meningkat menjadi 25.900, naik 90 persen dibandingkan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Rata-rata rawat inap harian akibat COVID-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada pekan sebelumnya, sementara kasus harian di perawatan intensif tetap rendah dengan tiga kasus dibandingkan dua kasus pada pekan sebelumnya.

Lonjakan tersebut disebabkan oleh varian baru COVID-19 KP.1 dan KP.2, yang kini mencakup lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Menteri Kesehatan RI : Sekitar 90 Persen Pengidap Kanker Dapat Disembuhkan Bila Terdeteksi Lebih Dini

6 October 2024 - 08:10 WIB

Peralihan Pancaroba-Waspadai Cuaca Ekstrem

26 September 2024 - 11:07 WIB

Menkes Budi Gunadi: Tak Perlu Khawatir Mpox Bagi yang Sudah Vaksin Cacar

13 September 2024 - 18:19 WIB

Bukan Dihapus, Kelas 3 BPJS “Naik Kelas”

14 May 2024 - 22:00 WIB

AstraZeneca akui vaksinnya dapat sebabkan pembekuan darah

3 May 2024 - 22:31 WIB

Kementerian PANRB setujui formasi 23.200 ASN Kementerian Kesehatan

2 April 2024 - 13:56 WIB

Trending di Kesehatan