Menu

Mode Gelap
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

Teknologi · 12 Apr 2024 22:07 WIB ·

China Luncurkan “Satelit Surga”, Bisa Telpon Tanpa Sinyal


 China Luncurkan “Satelit Surga”, Bisa Telpon Tanpa Sinyal Perbesar

Suaraindo.com – China telah meluncurkan proyek satelit Tiantong, yang memungkinkan penggunaan ponsel pintar untuk melakukan panggilan tanpa memerlukan sinyal seluler. Proyek yang bernama Tiantong, yang dalam bahasa Mandarin berarti “menghubungi surga,” mengacu pada kisah Menara Babel dalam kitab Injil, dan telah dimulai sejak gempa bumi Sichuan pada tahun 2008.

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada tanggal 12 April, warga China kini dapat menggunakan layanan panggilan satelit melalui Tiantong di lokasi yang tidak terjangkau sinyal telepon, seperti gurun atau pulau terisolasi, dengan biaya tambahan sebesar 10 Yuan (sekitar 1,38 Dollar Amerika) per bulan.

Proyek ini awalnya dirancang sebagai respons terhadap isolasi yang dialami warga akibat gempa besar tersebut, dan pemerintah China secara rahasia memulai dengan meluncurkan satelit Tiantong-1 pada tanggal 6 Agustus 2016. Dilanjutkan dengan peluncuran dua satelit tambahan pada tahun 2020 dan 2021, ketiga satelit ini membentuk jaringan di orbit geosinkron dengan ketinggian 36.000 kilometer yang menjangkau wilayah Asia-Pasifik, dari Timur Tengah hingga Samudera Pasifik.

Pada September 2023, Huawei Technologies memperkenalkan ponsel pintar pertama yang kompatibel dengan telepon satelit yang terhubung ke satelit Tiantong. Sejak itu, beberapa perusahaan China lainnya seperti Xiaomi, Honor, dan Oppo, juga telah mengikuti dengan meluncurkan produk serupa.

Penggunaan telepon satelit ini terbukti berharga terutama saat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang provinsi Gansu barat laut pada 18 Desember, menyebabkan gangguan sinyal yang luas. “Namun, kali ini banyak orang yang terjebak gempa bisa terhubung dengan dunia luar melalui fungsi telepon satelit di ponsel mereka,” kata SCMP, menggambarkan efektivitas dari layanan ini dalam situasi darurat.

Artikel ini telah dibaca 162 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Proyek Rantai Pasokan Baterai Rp130 Triliun di Indonesia Batal, Konsorsium Korsel Mundur

22 April 2025 - 10:17 WIB

Digitalisasi Sertifikat Tanah: Langkah Besar Menuju Kepastian Hukum dan Keadilan Sosial

2 April 2025 - 15:13 WIB

Indonesia Dihujani Mobil Listrik dan Hybrid, Bagaimana Nasib Kendaraan Bensin?

19 March 2025 - 09:53 WIB

Kembangkan Energi Geothermal, Pertamina Dukung Upaya Swasembada Energi

15 March 2025 - 14:55 WIB

Pemerintah Rancang Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Indonesia, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari

13 March 2025 - 12:23 WIB

OJK Apresiasi Peringkat Stabil Fitch untuk Indonesia, Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Sektor Keuangan

13 March 2025 - 12:20 WIB

Trending di Ekonomi