Menu

Mode Gelap
BKPM Mediasi Kadin dan Chandra Asri Usai Dugaan Pemalakan, Presiden Prabowo Turun Tangan Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai Presiden Prabowo Dukung Penuh RUU Perampasan Aset, Komunikasi Politik dengan Parpol Dimulai PHK Massal Panasonic Global, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak ke Indonesia Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

Hukum · 19 Dec 2024 13:38 WIB ·

China Eksekusi Pejabat Korupsi Rp6,7 Triliun, Xi Jinping Pertegas Kampanye Antikorupsi


 China Eksekusi Pejabat Korupsi Rp6,7 Triliun, Xi Jinping Pertegas Kampanye Antikorupsi Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah China kembali menunjukkan ketegasannya dalam memerangi korupsi dengan mengeksekusi Li Jianping, mantan kepala partai di zona pengembangan ekonomi Hohhot, Mongolia Dalam. Li terlibat dalam skandal korupsi besar senilai 3 miliar yuan atau sekitar Rp6,7 triliun.

Eksekusi dilakukan pada Selasa (17/12/2024), setelah Mahkamah Agung China menyetujui hukuman mati tersebut. Menurut laporan Xinhua, Li telah melakukan pertemuan terakhir dengan keluarganya sebelum eksekusi. Sebelumnya, ia menerima hukuman mati pada 2022 atas berbagai kejahatan, termasuk penggelapan dana, suap, dan kolaborasi dengan sindikat kriminal.

Skandal Korupsi Besar dan Pendekatan Tegas
Kasus Li Jianping menjadi salah satu yang jarang terjadi, mengingat pejabat korup biasanya mendapat penangguhan hukuman mati dua tahun, yang sering diubah menjadi penjara seumur hidup jika menunjukkan perilaku baik. Namun, jumlah besar dana yang digelapkan dan dampak luas dari kejahatannya membuat otoritas mengambil langkah tegas.

Eksekusi ini bertepatan dengan dirilisnya pidato Presiden Xi Jinping yang menegaskan komitmen terhadap integritas partai. Dalam pidatonya, Xi menyerukan tindakan tegas untuk mengatasi masalah disiplin di tubuh Partai Komunis.

“Kita harus memiliki keberanian untuk menusuk pisau ke dalam dan menghilangkan dampak negatif mereka secara tepat waktu untuk memastikan partai selalu penuh semangat dan vitalitas,” kata Xi.

Korupsi Masih Menjadi Tantangan
Meski kampanye antikorupsi telah berlangsung lebih dari satu dekade dengan menghukum ratusan ribu pejabat, masalah korupsi tetap membayangi, terutama di sektor militer. Dalam dua tahun terakhir, dua mantan menteri pertahanan, termasuk Jenderal Li Shangfu dan Wei Fenghe, diberhentikan karena tuduhan suap.

Menurut data Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin Partai, pada tahun lalu, sekitar 610.000 pejabat dihukum karena pelanggaran disiplin, termasuk 49 pejabat berpangkat tinggi setara wakil menteri atau gubernur.

Langkah keras ini menunjukkan tekad China untuk terus memperkuat integritas partai dan pemerintahan, meskipun tantangan korupsi tetap menjadi masalah yang harus diatasi.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai

14 May 2025 - 20:26 WIB

Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

13 May 2025 - 14:12 WIB

PM Australia Dijadwalkan Kunjungan ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Bilateral

13 May 2025 - 14:09 WIB

56 Napi Pemicu Kerusuhan di Lapas Musi Rawas Dipindahkan ke Nusakambangan

12 May 2025 - 13:37 WIB

Paus Leo XIV: Jembatan Baru Gereja Katolik di Era Globalisasi dan Ketegangan Sosial

10 May 2025 - 10:48 WIB

Program MBG Dapat Sorotan Global, Pemerintah Kebut Perpres dan Perkuat Tata Kelola

10 May 2025 - 10:39 WIB

Trending di Internasional