Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 13 May 2024 14:27 WIB ·

Chang’e-6, Misi Ambisius China Menuju Eksplorasi Ruang Angkasa


 Chang’e-6, Misi Ambisius China Menuju Eksplorasi Ruang Angkasa Perbesar

Suaraindo.com – Dilansir dari BBC News, Chang’e-6 merupakan misi China yang bertujuan mengembalikan sampel bulan dan juga sebagai langkah awal dalam eksplorasi luar angkasa yang lebih ambisius. Pada 3 Mei, China meluncurkan salah satu misi terambisiusnya dengan mengirimkan empat wahana antariksa ke Bulan. Misi ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan dan membawanya kembali ke Bumi, memberikan potensi wawasan baru tentang Bulan, planet kita, dan sejarah awal Tata Surya. Untuk mencapai tujuan ini, wahana tersebut harus melakukan tarian kosmik yang rumit.

Wahana Chang’e-6 menghabiskan sekitar 4,5 hari dalam perjalanan ke Bulan. Setelah masuk ke orbit di sekitar Bulan, lander terpisah dari orbiter dan menuju area pendaratan di dalam kawah Apollo di sisi jauh Bulan. Karena sisi jauh Bulan tidak pernah menghadap Bumi, operasi dan komunikasi dengan Bumi akan difasilitasi oleh Queqiao-2, sebuah satelit relay komunikasi yang diluncurkan oleh China pada Maret. Lander akan mengumpulkan material permukaan dan subsurface menggunakan alat pengumpul dan bor. Material ini akan ditembakkan ke orbit Bulan oleh ascender, yang kemudian akan menyerahkan sampelnya kepada orbiter.

Pertemuan dan penambatan antara orbiter dan ascender harus dilakukan dengan tepat saat bergerak dengan kecepatan lebih dari satu mil per detik. Ini akan diotomatisasi karena adanya jeda waktu cahaya akibat jarak mereka dari stasiun darat di Bumi. Setelah sampel dikumpulkan, kapsul reentry akan membawanya kembali ke Bumi dan mendarat di padang rumput Mongolia Dalam. Sampel yang dikumpulkan, terutama dari Basin South Pole-Aitken, diharapkan memberikan pemahaman baru tentang asal-usul Bulan dan Tata Surya. Selain itu, misi Chang’e-6 juga merupakan persiapan untuk misi pengambilan sampel Mars, menambah kompleksitas dan ambisi China dalam eksplorasi luar angkasa.

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional