Suaraindo.com – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi pertemuan antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan PT Chandra Asri Alkali (CAA), menyusul viralnya dugaan pemalakan terhadap perusahaan tersebut di Cilegon, Banten. Langkah ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Investasi, Todotua Pasaribu, menyatakan pertemuan tersebut juga melibatkan sejumlah pihak strategis, seperti Gubernur Banten Andra Soni dan Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto.
“Pertemuan ini diinisiasi atas perintah Bapak Presiden dan Bapak Menteri. Kami ingin memastikan bahwa iklim investasi tetap kondusif,” ujar Todotua di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Rabu (14/5).
Todotua menegaskan bahwa praktik pemalakan terhadap pelaku usaha bukanlah hal baru, dan pemerintah menaruh perhatian serius terhadap insiden-insiden seperti ini karena dapat mengganggu kepercayaan investor serta pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Ia juga mendorong aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus ini. “Kami serahkan sepenuhnya kepada Kapolda Banten untuk memproses dan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.
Sebelumnya, publik dikejutkan oleh beredarnya video yang memperlihatkan aksi dugaan pemalakan terhadap PT Chandra Asri Alkali oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Kadin Cilegon. Insiden ini pun menuai sorotan luas dari masyarakat dan pelaku usaha.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie langsung membentuk tim investigasi khusus. Ia menegaskan bahwa Kadin Indonesia tidak mentolerir praktik intimidasi ataupun pendekatan non-prosedural yang berpotensi merusak kepastian hukum dan kelangsungan investasi.
“Aksi seperti itu jelas mencoreng upaya kita menciptakan iklim usaha yang sehat. Maka klarifikasi dan tindakan tegas sangat diperlukan,” tegas Anindya melalui pernyataan resmi di akun Instagram @kadin.indonesia.official, Selasa (13/5).