Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Internasional · 22 Jun 2024 16:39 WIB ·

Biden dan Netanyahu Bersitegang, Ada Apa?


 Biden dan Netanyahu Bersitegang, Ada Apa? Perbesar

Suaraindo.com – Ketegangan telah meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Israel, dengan AFP melaporkan bahwa komentar terbaru dari Gedung Putih pada Kamis malam waktu setempat menunjukkan hubungan yang tegang antara kedua negara. Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalami perselisihan menyusul kritik Netanyahu terhadap pengiriman senjata AS yang dianggap lamban. “Komentar tersebut sangat mengecewakan dan tentunya menjengkelkan kami, mengingat besarnya dukungan yang kami miliki dan akan terus kami berikan,” ungkap John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Kontroversi ini bermula ketika Netanyahu, dalam sebuah video yang diunggah di media sosial awal pekan ini, mengklaim bahwa AS telah menahan pengiriman senjata dan amunisi ke Israel dalam beberapa bulan terakhir. Sehari sebelum pernyataan Kirby, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan kebingungan atas klaim Netanyahu, menegaskan bahwa tidak ada jeda dalam pengiriman amunisi kecuali untuk amunisi tertentu yang sedang ditinjau karena kekhawatiran penggunaannya di daerah padat penduduk.

Situasi ini semakin rumit dengan pernyataan keras Biden terhadap operasi militer Israel di Rafah, Gaza, dan ancaman untuk menghentikan pengiriman senjata tertentu. AS juga mengkhawatirkan meningkatnya ketegangan dengan Lebanon, di mana Hizbullah terlibat dalam pertempuran dengan Israel. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memperingatkan Israel untuk tidak meningkatkan ketegangan dan berharap dapat mencapai resolusi diplomatik untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di Lebanon.

Perang di Gaza menambah beban bagi Biden yang berusaha untuk terpilih kembali, sementara bencana kemanusiaan dan korban tewas yang terus bertambah di Gaza telah memicu kritik keras terhadap kebijakan luar negerinya, termasuk dari anggota partainya yang progresif.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional

17 May 2025 - 11:57 WIB

Trending di Internasional