Suaraindo.com – Ketegangan telah meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Israel, dengan AFP melaporkan bahwa komentar terbaru dari Gedung Putih pada Kamis malam waktu setempat menunjukkan hubungan yang tegang antara kedua negara. Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalami perselisihan menyusul kritik Netanyahu terhadap pengiriman senjata AS yang dianggap lamban. “Komentar tersebut sangat mengecewakan dan tentunya menjengkelkan kami, mengingat besarnya dukungan yang kami miliki dan akan terus kami berikan,” ungkap John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
Kontroversi ini bermula ketika Netanyahu, dalam sebuah video yang diunggah di media sosial awal pekan ini, mengklaim bahwa AS telah menahan pengiriman senjata dan amunisi ke Israel dalam beberapa bulan terakhir. Sehari sebelum pernyataan Kirby, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan kebingungan atas klaim Netanyahu, menegaskan bahwa tidak ada jeda dalam pengiriman amunisi kecuali untuk amunisi tertentu yang sedang ditinjau karena kekhawatiran penggunaannya di daerah padat penduduk.
Situasi ini semakin rumit dengan pernyataan keras Biden terhadap operasi militer Israel di Rafah, Gaza, dan ancaman untuk menghentikan pengiriman senjata tertentu. AS juga mengkhawatirkan meningkatnya ketegangan dengan Lebanon, di mana Hizbullah terlibat dalam pertempuran dengan Israel. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memperingatkan Israel untuk tidak meningkatkan ketegangan dan berharap dapat mencapai resolusi diplomatik untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di Lebanon.
Perang di Gaza menambah beban bagi Biden yang berusaha untuk terpilih kembali, sementara bencana kemanusiaan dan korban tewas yang terus bertambah di Gaza telah memicu kritik keras terhadap kebijakan luar negerinya, termasuk dari anggota partainya yang progresif.