Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Ekonomi · 20 Jun 2024 16:34 WIB ·

BI Proyeksikan Ekonomi Global Tumbuh 3,2% pada 2024


 BI Proyeksikan Ekonomi Global Tumbuh 3,2% pada 2024 Perbesar

Suaraindo.com – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 akan mencapai 3,2 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

“Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 3,2 persen, lebih tinggi dari perkiraan awal terutama dengan lebih baiknya pertumbuhan India dan Tiongkok,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Juni 2024 di Jakarta, Kamis (20/06/2024).

Meski demikian, Perry menekankan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global masih tetap tinggi meskipun prospek perekonomian dunia menunjukkan penguatan.

Ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang kuat berkat peningkatan permintaan domestik dan ekspor, meskipun penurunan inflasi masih berjalan lambat.

“Kondisi ini mendorong Fed Funds Rate diperkirakan baru akan turun pada akhir tahun 2024,” ujarnya.

Sementara itu, European Central Bank telah menurunkan suku bunga kebijakan moneternya lebih cepat karena tekanan inflasi yang lebih rendah.

Perry menjelaskan bahwa perbedaan kebijakan moneter di negara maju serta tingginya ketegangan geopolitik berkontribusi terhadap tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Selain itu, perkembangan ini serta tingginya imbal hasil (yield) US Treasury mengakibatkan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat, yang menambah tekanan pelemahan nilai tukar berbagai mata uang dunia dan menghambat aliran masuk modal asing ke negara berkembang.

Tingginya ketidakpastian pasar keuangan global memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk mengurangi dampak negatif ketidakpastian ini terhadap perekonomian di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut di Sidoarjo dengan HGB 656 Hektare, KKP Siap Tindak Lanjut

23 January 2025 - 16:06 WIB

Ketua Komisi V DPR Soroti Masalah Truk ODOL dan Harga Tiket Pesawat: Siapa Bertanggung Jawab?

23 January 2025 - 16:04 WIB

Efisiensi Anggaran: Prabowo Pangkas Rp 306,69 Triliun melalui Inpres No. 1 Tahun 2025

23 January 2025 - 16:02 WIB

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

13 January 2025 - 16:15 WIB

Hasil Pertemuan Prabowo dan PM Jepang, Bantu MBG Hingga Beri Pinjaman

12 January 2025 - 15:18 WIB

Trending di Ekonomi