Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Ekonomi · 5 Mar 2024 13:23 WIB ·

Bank Indonesia Pastikan Dukung Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi


 Bank Indonesia Pastikan Dukung Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Perbesar

Jakarta,Suaraindo.com – Bank Indonesia memastikan akan terus menggunakan bauran kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas perekonomian dalam negeri. Hal itu sebagai respons atas situasi perekonomian dunia yang urung menentu.

“Jangan membatasi kebijakan BI hanya untuk moneter semata.

Kami menggabungkan kebijakan tadi dengan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, perkembangan pasar uang, inklusi ekonomi, dan ekonomi hijau,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Mandiri Investment Forum 2024.

Kebijakan moneter bank sentral, lanjutnya akan tetap mendukung stabilitas.

Itu salah satunya dilakukan dengan pengendalian inflasi inti.

Karenanya, BI akan tetap mempertahankan tingkat bunga acuan atau BI Rate di angka 6% dalam beberapa waktu ke depan.

Namun Perry tak menampik bahwa BI juga melihat peluang adanya ruang bagi bank sentral untuk menurunkan BI Rate pada paruh kedua tahun ini.

Itu dapat dilakukan selama tingkat inflasi masih berada dalam rentang kendali BI.Upaya lain juga dilakukan melalui upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

BI meyakini mata uang Garuda bakal mengalami apresiasi di semester II nanti seiring dengan ekspektasi melemahnya dolar Amerika Serikat di waktu yang sama.

“Kami akan memastikan penguatan itu, akan memperkuat pengendalian inflasi dan mendukung tingkat pertumbuhan ekonomi. Di dalam kebijakan moneter kami, meski suku bunga masih 6%, dan mencoba lihat upaya penyesuaian, kami terus mengupayakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” terang Perry.

Di lain sisi, BI juga akan menggunakan kebijakan makroprudensial untuk mendukung pertumbuhan intermediasi keuangan. Bank sentral, kata Perry, memastikan insentif likuiditas kepada perbankan tetap dilanjutkan.

Itu akan diberikan selama perbankan bersedia menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor produktif yang memberi dampak pada perekonomian.”Dari Rp268 triliun, yang digunakan baru Rp150 triliun saja, jadi masih ada yang tersedia bagi perbankan untuk memperluas pinjaman, semakin besar pinjaman maka semakin besar insentifnya,” pungkas Perry.

Artikel ini telah dibaca 149 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

4 September 2024 - 14:01 WIB

Deflasi Ekonomi Berturut, Apa Tanggapan Para Pakar?

4 September 2024 - 12:02 WIB

Resmi Harga BBM Turun, Berlaku 1 September 2024

1 September 2024 - 16:53 WIB

Jumlah Penduduk Kelas Menengah Turun Drastis Sejak 2019

31 August 2024 - 12:46 WIB

Nilai Rupiah ke Dolar Ditutup Melemah Pada Perdagangan 30 Agustus 2024

31 August 2024 - 07:10 WIB

Pengembangan Proyek Migas Indonesia Deepwater Development Dibagi Menjadi Dua Wilayah

30 August 2024 - 17:53 WIB

Trending di Ekonomi