Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Ekonomi · 3 Dec 2024 09:17 WIB ·

Bank Indonesia: Dolar AS Diproyeksi Menguat, Rupiah dalam Tekanan


 Bank Indonesia: Dolar AS Diproyeksi Menguat, Rupiah dalam Tekanan Perbesar

Suaraindo.com – Bank Indonesia (BI) memperingatkan tantangan berat yang harus dihadapi pasar keuangan Indonesia setelah terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Kebijakan pro-AS diperkirakan akan mendorong penguatan dolar AS, memberikan tekanan lebih besar pada nilai tukar rupiah.

Menurut Kepala Departemen Ekonomi dan Moneter BI, Firman Mochtar, meningkatnya inflasi global, tingginya kebutuhan pembiayaan pemerintah AS, serta kenaikan yield US Treasury menjadi faktor utama penguatan dolar. Indeks Dolar AS (DXY) saat ini mencapai 106,20 dengan penguatan 0,44%. Sementara itu, rupiah ditutup melemah 0,35% ke Rp 15.895/US$.

Firman menegaskan, BI akan menjaga stabilitas rupiah melalui berbagai strategi, termasuk intervensi di pasar valuta asing, DNDF, dan Surat Berharga Negara (SBN). Suku bunga acuan tetap di level 6% untuk menarik modal masuk dan menjaga stabilitas pasar.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, memperkirakan tekanan terhadap rupiah akan lebih terasa dalam enam bulan pertama masa jabatan Trump. Tahun depan, rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp 15.600-16.000/US$. BI dan pemerintah diharapkan memperkuat cadangan devisa dan memperluas ekspor untuk mendukung stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia

24 January 2025 - 13:14 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Trending di Internasional