Suaraindo.com – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat Daya menggelar Para-para Adat untuk membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu (22/3/2025) di Kota Sorong. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (BP3OKP), Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD), serta para tokoh dan mahasiswa.
Ketua Harian LMA Papua Barat Daya, Franky Umpain, menegaskan bahwa LMA telah berperan dalam berbagai program pembangunan di Tanah Papua selama 18 tahun terakhir, termasuk dalam mendukung Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II. “LMA Papua Barat Daya sering ikut berkolaborasi dengan pemerintah, sehingga kita juga dijuluki LMA pelat merah,” ujarnya.
Menurut Franky, program MBG sangat penting bagi masyarakat adat Papua, mengingat tingginya angka stunting di wilayah tersebut. Ia menekankan perlunya pemutusan rantai stunting dengan menyediakan makanan bergizi bagi generasi muda agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara sehat. “Lewat Para-para Adat ini, masyarakat adat Papua bisa berbicara terkait program MBG,” katanya.
LMA Papua Barat Daya berkomitmen untuk terus berperan sebagai organisasi berbasis kultur yang menyuarakan aspirasi masyarakat adat kepada para pengambil kebijakan. Melalui forum ini, mereka berharap dapat memberikan masukan langsung kepada pemangku kebijakan untuk memastikan keberlanjutan program MBG.
Dandim 1802/Sorong, Letkol Czi Angga Wijaya, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa TNI dari tiga matra telah diperintahkan untuk turut mengawal jalannya program MBG agar dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.