Suaraindo.com – Dilansir dari portal media militer AS, Stars and Stripes, World Food Programme (WFP) PBB mengingatkan bahwa proyek dermaga baru senilai 320 juta dolar AS untuk menyalurkan bantuan ke Gaza mungkin gagal kecuali Israel memastikan kondisi yang dibutuhkan kelompok kemanusiaan untuk beroperasi dengan aman. Operasi tersebut dihentikan setidaknya selama dua hari setelah massa menjarah truk bantuan yang datang dari pelabuhan dan seorang pria Palestina terbunuh. Pengiriman dihentikan pada hari Minggu dan Senin setelah sebagian besar truk dalam konvoi bantuan pada hari Sabtu kehilangan semua barang mereka dalam perjalanan ke sebuah gudang di Gaza tengah.
Bantuan pertama yang diangkut melalui laut telah memasuki daerah kantong yang terkepung pada hari Jumat. Pentagon mengatakan pergerakan bantuan dari daerah aman di pelabuhan dilanjutkan pada hari Selasa, namun PBB mengatakan mereka tidak mengetahui adanya pengiriman pada hari Selasa. Badan pangan PBB sekarang sedang mengevaluasi kembali logistik dan langkah-langkah keamanan serta mencari rute alternatif di Gaza.
WFP bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional AS untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan tersebut. Hanya lima dari 16 truk bantuan yang meninggalkan daerah aman pada hari Sabtu tiba di gudang yang dituju dengan muatan utuh, sementara 11 truk lainnya dihadang oleh kerumunan orang dan tiba tanpa muatan.
“Tanpa pasokan yang cukup ke Gaza, masalah ini akan terus muncul. Penerimaan dan kepercayaan masyarakat bahwa ini bukan peristiwa yang terjadi sekali saja sangat penting bagi keberhasilan operasi ini,” kata Steve Taravella, juru bicara WFP, melalui email. Kami telah menyampaikan permasalahan ini kepada pihak-pihak terkait dan menegaskan kebutuhan akan langkah-langkah yang lebih efektif untuk memastikan bantuan sampai ke Gaza dengan aman.