Menu

Mode Gelap
Pemimpin Senior Hizbullah Hashem Safieddine Hilang Pasca Serangan Udara Israel Ramalan Asing Terkait Kepemimpinan Prabowo: Stabilitas Ekonomi dan Tantangan Fiskal Rusdi Kirana Fokus di MPR, Ini Dampaknya bagi Lion Air KKP Dukung Indonesia Emas 2045: Kampanye Protein Ikan di Yogyakarta untuk Generasi Sehat dan Tangguh BPJPH Tegaskan Tidak Ada Perbedaan Kriteria Sertifikat Halal antara Jalur Self-Declare dan Reguler

Internasional · 28 Sep 2024 09:58 WIB ·

AS Kecam Perubahan Doktrin Nuklir Rusia oleh Putin


 AS Kecam Perubahan Doktrin Nuklir Rusia oleh Putin Perbesar

Suaraindo.com – Amerika Serikat (AS) mengkritik keras langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengubah doktrin nuklir negaranya di tengah memanasnya hubungan kedua adidaya akibat perang di Ukraina. Perubahan ini memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir untuk menghadapi serangan apapun terhadap wilayahnya, termasuk dari negara non-nuklir, terutama jika didukung oleh negara-negara nuklir seperti AS dan sekutunya di Barat.

Secara garis besar, perubahan doktrin ini menyatakan bahwa setiap agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir dapat dianggap sebagai serangan bersama dan melewati ambang batas penggunaan senjata nuklir. Klausul ini juga berlaku untuk serangan dari Ukraina yang didukung persenjataan dari negara-negara Barat seperti AS, Inggris, atau Prancis.

“Peringatan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia berencana memperbarui doktrin nuklir nasionalnya adalah tidak bertanggung jawab,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dikutip dari MSNBC dan RT pada Jumat (27/9/2024). “Itu sama sekali tidak bertanggung jawab,” tegasnya, menyebut langkah Putin sebagai “mengguncang pedang nuklir.”

Blinken menambahkan bahwa pernyataan Putin datang pada waktu yang tidak tepat, terutama saat para pemimpin dunia tengah berkumpul di New York untuk Sidang Umum PBB. Pertemuan tersebut mengupayakan pembahasan perlunya aksi global untuk pelucutan senjata dan nonproliferasi.

Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa langkah Putin merupakan peringatan kepada negara-negara Barat terkait dukungan mereka kepada Ukraina. “Ini adalah sinyal peringatan bagi negara-negara ini tentang konsekuensi dari partisipasi mereka dalam serangan terhadap negara kita dengan berbagai cara, termasuk yang non-nuklir,” ujar Peskov.

Putin belum menjelaskan kapan perubahan pada doktrin nuklir ini akan diterapkan.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemimpin Senior Hizbullah Hashem Safieddine Hilang Pasca Serangan Udara Israel

6 October 2024 - 19:20 WIB

Ramalan Asing Terkait Kepemimpinan Prabowo: Stabilitas Ekonomi dan Tantangan Fiskal

6 October 2024 - 19:09 WIB

Israel Hancurkan Pangkalan Minyak Prancis Usai Macron Tolak Serangan ke Lebanon, Ketegangan Memuncak

6 October 2024 - 17:15 WIB

Bagnaia Juara MotoGP Jepang 2024, Jorge Martin Urutan Kedua, dan disusul Marquez pada Urutan Ketiga

6 October 2024 - 14:57 WIB

Indonesia Naik Kelas di Indeks Inovasi Global, Meningkatkan Posisi di Antara Negara Paling Inovatif

5 October 2024 - 18:11 WIB

Media Asing Soroti Reformasi Jokowi dan Modal Prabowo Bawa Indonesia Lepas dari Jebakan Kelas Menengah

5 October 2024 - 17:53 WIB

Trending di Internasional