Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Internasional · 28 Sep 2024 09:58 WIB ·

AS Kecam Perubahan Doktrin Nuklir Rusia oleh Putin


 AS Kecam Perubahan Doktrin Nuklir Rusia oleh Putin Perbesar

Suaraindo.com – Amerika Serikat (AS) mengkritik keras langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengubah doktrin nuklir negaranya di tengah memanasnya hubungan kedua adidaya akibat perang di Ukraina. Perubahan ini memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir untuk menghadapi serangan apapun terhadap wilayahnya, termasuk dari negara non-nuklir, terutama jika didukung oleh negara-negara nuklir seperti AS dan sekutunya di Barat.

Secara garis besar, perubahan doktrin ini menyatakan bahwa setiap agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir dapat dianggap sebagai serangan bersama dan melewati ambang batas penggunaan senjata nuklir. Klausul ini juga berlaku untuk serangan dari Ukraina yang didukung persenjataan dari negara-negara Barat seperti AS, Inggris, atau Prancis.

“Peringatan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia berencana memperbarui doktrin nuklir nasionalnya adalah tidak bertanggung jawab,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dikutip dari MSNBC dan RT pada Jumat (27/9/2024). “Itu sama sekali tidak bertanggung jawab,” tegasnya, menyebut langkah Putin sebagai “mengguncang pedang nuklir.”

Blinken menambahkan bahwa pernyataan Putin datang pada waktu yang tidak tepat, terutama saat para pemimpin dunia tengah berkumpul di New York untuk Sidang Umum PBB. Pertemuan tersebut mengupayakan pembahasan perlunya aksi global untuk pelucutan senjata dan nonproliferasi.

Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa langkah Putin merupakan peringatan kepada negara-negara Barat terkait dukungan mereka kepada Ukraina. “Ini adalah sinyal peringatan bagi negara-negara ini tentang konsekuensi dari partisipasi mereka dalam serangan terhadap negara kita dengan berbagai cara, termasuk yang non-nuklir,” ujar Peskov.

Putin belum menjelaskan kapan perubahan pada doktrin nuklir ini akan diterapkan.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional

17 May 2025 - 11:57 WIB

Data Ekonomi AS Melemah, Rupiah Menguat ke Level Rp16.445 per Dolar AS

16 May 2025 - 11:11 WIB

Trending di Ekonomi