Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Politik · 1 Sep 2024 19:31 WIB ·

Anies Baswedan Siapkan Langkah Politik Baru dengan Rencana Bangun Ormas atau Partai Baru


 Anies Baswedan Siapkan Langkah Politik Baru dengan Rencana Bangun Ormas atau Partai Baru Perbesar

Suaraindo.com – Setelah gagal dalam Pilpres dan Pilkada 2024, Anies Baswedan tengah mempersiapkan langkah politik baru. Dalam pernyataannya, Anies mengungkapkan kesiapannya untuk membangun organisasi masyarakat (ormas) atau bahkan mendirikan partai politik baru sebagai wadah bagi semangat perubahan yang semakin menguat.

“Apakah lalu akan buat partai politik baru? bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh kita lihat sama-sama ke depan,” ungkap Anies dalam Catatan Anies Baswedan Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada, Minggu (1/9/2024).

Anies meminta masyarakat untuk bersabar menunggu langkah politik barunya ini dan menjanjikan bahwa gerakan tersebut akan segera terwujud. Ia berharap partai baru ini dapat menjadi wadah bagi gerakan yang semakin besar, mengusung nilai-nilai kesetaraan, demokrasi yang lebih sehat, serta politik yang fokus pada kebijakan dan gagasan.

“Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar. Menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy, gagasan,” tegasnya.

Anies juga menolak kemungkinan bergabung dengan partai politik yang sudah ada, dengan alasan bahwa partai-partai tersebut sudah terjerat oleh elit penguasa. Menurutnya, hal ini membuat sulit bagi partai-partai tersebut untuk tetap independen.

“Ada yang usul saya masuk partai atau bikin partai politik. Nah gini kalau masuk partai pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan nih jadi kita lihat aja ke depannya,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Pagar Laut di Sidoarjo dengan HGB 656 Hektare, KKP Siap Tindak Lanjut

23 January 2025 - 16:06 WIB

Ketua Komisi V DPR Soroti Masalah Truk ODOL dan Harga Tiket Pesawat: Siapa Bertanggung Jawab?

23 January 2025 - 16:04 WIB

Trending di Ekonomi