Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Ekonomi · 25 Aug 2024 10:55 WIB ·

Aliran Modal Asing Masuk RI Pekan ke-4 Agustus Tembus Rp15,91 Triliun


 Aliran Modal Asing Masuk RI Pekan ke-4 Agustus Tembus Rp15,91 Triliun Perbesar

Suaraindo.com – Bank Indonesia (BI) membukukan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan RI mencapai Rp15,91 triliun pada pekan terakhir Agustus 2024. Aliran masuk ini tercatat meningkat signifikan dari pekan sebelumnya yang senilai Rp9,67 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan bahwa derdasarkan data transaksi 19 – 22 Agustus 2024, aliran tersebut trdiri dari beli neto sebesar Rp11,45 triliun di pasar SBN, Rp4,13 triliun di pasar saham dan Rp0,33 triliun di SRBI.

Instrumen dengan imbal hasil yang lebih menarik dari Surat Berharga Negara (SBN) ini berhasil menarik masuk aliran modal meski rupiah melemah pada bulan lalu. Alhasil, aliran modal yang masuk ke SBN terpantau tidak sebanyak SRBI, yakni senilai Rp40,35 triliun selama periode tersebut.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan aliran modal telah lebih banyak masuk ke SBN dibandingjan SRBI yang sebelumnya menjadi primadona hal ini dikarenakan terdapat risk-on di pasar global. Dijelaskan bahwa kecenderungan suku bunga ke depannya baik SRBI maupun SBN mengikuti arah imbal hasil atau yield dari US Treasury. Di mana SRBI mengikuti US Treasury jangka pendek atau tenor 2 tahun, sementara SBN mengikuti tenor 10 tahun.

Pada kesempatan lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan aliran modal asing tetap masuk ke pasar keuangan Indonesia atau terjadi capital inflow senilai Rp5,25 triliun, meskipun sempat terjadi gejolak di pasar keuangan.

“Dalam situasi yang volatile, market bisa men-discriminate pondasi yang bagus cerita yang konsisten bagus, dan fiskal yang punya reliability yang bertahun-tahun kita jaga, ini pengaruh positif yang harus kita jaga,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Dimulai Februari 2025: Cakup Pemeriksaan Fisik dan Jiwa

23 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Kesehatan