Suaraindo.com – Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menjelaskan alasan ketidakhadiran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Menurut Basarah, Megawati menitipkan pesan dan amanat kepada Prabowo melalui Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, dalam pertemuan selama 45 menit di kantor MPR.
Salah satu pesan yang disampaikan Megawati adalah ucapan selamat ulang tahun kepada Prabowo, yang berulang tahun pada 17 Oktober 2024. Selain itu, Megawati juga meminta maaf karena tidak dapat menghadiri pelantikan tersebut. Kondisi kesehatannya menjadi alasan utama, setelah mengalami batuk dan flu yang berkepanjangan usai lawatannya ke St. Petersburg dan ziarah ke makam Imam Bukhori di Uzbekistan.
Basarah menambahkan bahwa kondisi kesehatan Megawati semakin memburuk karena area makam yang sedang dipugar penuh debu. “Ibu Mega batuk dan flunya belum sembuh setelah berziarah tanpa masker di tengah debu,” ungkapnya. Dalam sebuah acara sidang doktoral terbuka baru-baru ini, Megawati bahkan harus mengenakan masker dan batuk beberapa kali selama prosesi.
Meski tidak hadir, Megawati tetap mendukung jalannya prosesi pelantikan. Ia menginstruksikan seluruh anggota MPR dari PDIP untuk hadir dan memastikan kelancaran acara sebagai bagian dari sikap konstitusional partai. “Ibu Mega tahu bahwa yang wajib hadir adalah anggota MPR,” tegas Basarah.
Megawati juga berpesan agar Prabowo fokus menjalankan tugas-tugas berat sebagai presiden, terutama dalam menghadapi masalah internasional seperti konflik Rusia-Ukraina dan isu-isu pemanasan global. “Situasi dalam dan luar negeri tidak baik-baik saja, dan kita perlu kepemimpinan seorang Prabowo,” ujar Basarah.
Dengan pesan dan dukungan tersebut, Megawati berharap Prabowo dapat menjalankan amanah dengan baik serta menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.