Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Internasional · 5 Mar 2024 13:10 WIB ·

Mahasiswa UGM Mendapat Medali Emas di Kompetisi Internasional Rekayasa Genetika


 Mahasiswa UGM Mendapat Medali Emas di Kompetisi Internasional Rekayasa Genetika Perbesar

Suaraindo.com – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih medali emas dalam ajang Global Open Genetic Engineering Competition (GOGEC). Ajang yang berlangsung secara daring pada 23-25 Februari 2024 lalu ini lomba internasional bergengsi di bidang rekayasa genetika yang diikuti oleh 15 tim mahasiswa S1 dari 11 negara.

Tim dari UGM diwakili oleh sembilan orang, yakni Adhelia Intan Sabhira, Sofyan Maulana, dan Ulfah Nur Azizah dari Fakultas Biologi, Kemudian ada Farrel Alfaza Marsetyo dan Nayaka Bagus Wahyu Agung Hertanto dari Fakultas KKMK. Lalu ada Afra Majida Hariono dan Kayla Queenazima Santoso dari Fakultas Teknik.

Ada juga Melodia Rezadhini dari Fakultas Pertanian dan Muhammad Bagus Sajiwo Fakultas Teknologi Pertanian. “Untuk pertama kalinya tim dari UGM berpartisipasi dalam kompetisi yang sudah diadakan sejak tahun 2021,” ucap salah satu anggota tim, Adhelia dikutip dari laman resmi UGM.

Pada kompetisi ini, setiap tim menawarkan gagasan proyek riset yang mereka kerjakan dan UGM menggunakan proyek komputasional dengan judul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker”.

“Kebetulan kita tengah melakukan riset merekayasa bakteri EcN untuk mendeteksi miR-92a dan miR-21 sebagai biomarker sel kanker kolorektal dan meningkatkan sensitivitas Loop-Initiated RNA Activator (LIRA) melalui pemodelan matematis dan simulasi komputer,” ujarnya.

Dalam pengembangan proyek penelitian, kata Adhelia, anggota tim melakukan diskusi dengan peneliti, stakeholders, dan instansi pemerintah, serta melakukan komunikasi dengan masyarakat pedesaan dan pasien kanker kolorektal.

Namun pada ajang kompetisi ini, tim mengembangkan lebih lanjut sekuens LIRA yang digunakan menggunakan dataset yang tersedia secara daring dan mengembangkan kill switch sebagai upaya biocontainment.

“Saya kira dari penelitian dan pemberdayaan masyarakat inilah tim berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus, Gold Medal, penghargaan Best Computational Project dan Best Human Centered Design,” pungkas Adhelia.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Misteri Drone di Pangkalan NATO: AS Buka Suara Soal Aktivitas Jet Tempur

21 December 2024 - 12:15 WIB

Berlakukan Sanksi terhadap Iran

20 December 2024 - 13:19 WIB

Kritik Dunia di KTT D-8, Presiden Prabowo: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Sangat Menyedihkan

20 December 2024 - 13:17 WIB

Kunjungan Diplomatik Presiden Prabowo di Mesir, Fokus pada Kerja Sama Strategis Multilateral

19 December 2024 - 13:58 WIB

Trending di Internasional